Friday 11 March 2022

Jalan terjal Shopee untuk tetap tumbuh pesat ...

Halo Vulca,
 

Dua tahun yang lalu, Shopee dan induk usahanya yang terdaftar di bursa saham membuat iri perusahaan pesaingnya. Jika unikorn biasanya butuh berbulan-bulan untuk mengamankan pendanaan ratusan juga dolar Amerika Serikat, Sea bisa menggalang US$1 miliar (sekitar Rp14,2 miliar) hanya dalam beberapa hari lewat penerbitan obligasi konversi.

Kini keadaannya bisa saja berbalik. Sea Ltd., dan Grab yang juga telah berstatus perusahaan publik, harus rela melihat kapitalisasi pasarnya anjlok hanya dalam hitungan hari. Hal ini, tentu berpengaruh juga ke ambisi Shopee untuk menjadi pemimpin pasar di banyak negara.
 


EXCLUSIVE CONTENT

Shopee menghadapi jalan terjal untuk tetap tumbuh pesat

Pada pertengahan Februari, saham Sea, induk usaha Shopee, sempat anjlok 18 persen setelah beredar kabar pemblokiran gim Free Fire di India. Di bawah tekanan pasar saham, ada analis yang mempertanyakan kemampuan Shopee untuk mempertahankan margin yang kuat dalam jangka panjang.

Investor khawatir Shopee juga dapat terkena imbas dari larangan India atas gim Free Fire. Pertumbuhan Garena sedang melambat. Ini akan menghambat kemampuan Garena dalam menutupi kerugian yang dibukukan Shopee untuk mengejar pertumbuhan.

Kompetitor Shopee juga makin kuat, terutama Lazada di pasar regional Asia Tenggara dan Goto yang dalam waktu dekat dikabarkan segera melantai di bursa saham. Ada juga potensi dari perusahaan media sosial, seiring dengan makin kuatnya penetrasi social commerce.

Baca selengkapnya di artikel premium kami, eksklusif untuk pelanggan Tech in Asia ID+.

QUICK BYTES

Tiktok Rilis Platform Distribusi Musik, Beri 100 Persen Royalti ke Kreator

Platform bernama SoundOn itu baru tersedia di beberapa negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, Inggris dan Brasil.
Bank Jago Cetak Laba Rp9 Miliar Usai Enam Tahun Merugi

Capaian tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit, yang penyalurannya menembus Rp5,37 triliun atau melonjak hingga 491 persen dibanding 2020.
Awantunai Raih Pendanaan Rp121,5 Miliar, IFC Gabung Jadi Investor

Seluruhnya merupakan pendanaan ekuitas. CEO Awantunai Dino Setiawan menerangkan pihaknya juga mengantongi fasilitas pinjaman dari perbankan.
Baca juga kabar tentang startup Indonesia lainnya mulai dari funding, pivot sampai dengan exit di sini
 

IN PARTNERSHIP WITH

Tahukah kamu, penetrasi pengguna  industri mobile gaming di Indonesia diperkirakan akan meningkat hingga  45,2% pada tahun 2026, naik dari 40,8% pada tahun 2022?

Tech in Asia dan GameQoo dari Telkom DWS akan mengadakan acara virtual  pada tanggal 24 Maret untuk membahas bagaimana pengembang game lokal dapat memanfaatkan tren ini dan memaksimalkannya. Cari tahu selengkapnya di sini!
 

UNLOCKED FOR YOU

Setiap bulan, kami membuka berbagai artikel premium untuk kamu. Baca artikel premium di bawah atau cek daftar lengkapnya di sini.

Mengapa Ekosistem Digital Butuh Lebih Banyak Pekerja Perempuan?


Meski terus membaik dalam beberapa tahun terakhir, namun porsi perempuan di ranah teknologi masih belum ideal. Khususnya di posisi senior dan manajerial.
 

UPCOMING EVENTS

Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...