Sunday 6 February 2022

Analisis tren NFT di Indonesia

View this email in your browser

Weekly Round-up adalah rangkuman mingguan seputar dunia teknologi dan startup yang tayang tiap awal pekan. Kamu bisa mengetahui beragam peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir secara ringkas dan cepat.

Kamu juga bisa menyimak rangkuman serupa, beserta beberapa hal eksklusif bagi pelanggan Tech in Asia ID+, yang kami terbitkan setiap hari lewat Executive Brief.


Halo Vulca,

Popularitas NFT di dalam negeri terus menanjak dari hari ke hari. Tak hanya karena pemberitaan masif terkait seorang mahasiswa yang mengaku telah meraup uang miliaran rupiah dari menjual koleksi NFT swafotonya, sejumlah founder startup dan investor pun mulai menggarap teknologi ini untuk membangun usaha.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengklaim sudah ada sedikitnya empat startup yang mengantre untuk mencatatkan diri di bursa saham lokal. Salah satu kandidat terkuatnya, yakni GoTo Group, malah disebut tinggal tunggu momentum yang tepat.

Jangan lewatkan sederet artikel dan peristiwa menarik sepekan kemarin yang kami rangkum di bawah ini.

 


EXCLUSIVE CONTENT

Artikel premium dari Tech in Asia Indonesia yang tidak kamu temukan di tempat lain. Baca artikel premium kami selengkapnya di sini.

  1. Tren NFT di Indonesia: Pasar, Tantangan, dan Peluang Bisnis yang Muncul
    Tech in Asia mengulas ekosistem yang telah ada di Indonesia mulai dari penjelasan singkat soal NFT, minat kreator dan kolektor lokal, pemain lokal dan model bisnisnya, serta beragam tantangan yang mereka hadapi, dari regulasi hingga skeptisisme.

  2. Bisakah Startup Personal Finance Sesukses Aplikasi Pembukuan UMKM?
    Setelah Bukuwarung dan Bukukas berhasil menggalang pendanaan lebih dari Rp2,15 triliun hanya dalam dua tahun, beberapa startup aplikasi pencatatan keuangan mengikuti jejak mereka dengan target pengguna yang berbeda: konsumen individu.

  3. Grab Akuisisi Supermarket, Bekal Bersaing di Bisnis Quick Commerce?
    Pada pertengahan Desember 2021, Grab mengumumkan akuisisi atas jaringan pasar swalayan Malaysia, Jaya Grocer. Lewat aksi korporasi ini, Grab membangun fondasi untuk berkompetisi di vertikal quick-commerce sekaligus memperoleh perusahaan yang profitabel untuk "mempercantik" kinerja keuangan perusahaan.

  4. 47 Startup di Asia Tenggara yang Menangani Problem Limbah Plastik
    Tech in Asia mengidentifikasi setidaknya terdapat 47 startup yang mengupayakan solusi untuk menangani masalah limbah plastik di Asia Tenggara. Sebagian besar startup tersebut berusia cukup muda, dan baru berdiri setelah 2015.

  5. Daftar Startup yang Sedang Menggalang Dana (Fundraising) di Indonesia
    Siapa saja startup yang sedang menggalang pendanaan saat ini? Simak daftar yang telah kami susun di sini.

QUICK BYTES

BEI: Empat Startup Antre IPO di 2022, Goto Tinggal Tunggu Momentum

Selain terkait kelengkapan dokumen serta kesesuaian dengan peraturan BEI dan OJK, setiap startup menanti momentum yang tepat untuk melantai di bursa.

OLX Auto: Pasar Mobil Bekas Bakal Tumbuh hingga 3 Persen di 2022

Setelah mengalami keterpurukan pada 2020-2021, pasar mobil bekas diperkirakan bakal kembali bergairah seiring pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

Startup Quick Commerce Astro Kantongi Rp387 Miliar untuk Ekspansi Pasar

Astro fokus membantu pelanggan membeli bahan makanan hingga makanan dan minuman ringan lewat aplikasi, dan mengantarkannya dalam waktu 15 menit. 

OJK Revisi Aturan P2P Lending: Pemain Baru Harus Punya Rp25 M

Regulasi yang segera terbit diharap membuat tidak ada lagi platform yang mengantongi izin tetapi tidak mampu menjalankan operasional secara sehat.

Baca juga kabar tentang startup Indonesia lainnya mulai dari funding, pivot sampai dengan exit di sini

IN PARTNERSHIP WITH

Menurut laporan Lightyear Capital, pasar embedded finance diharapkan meningkat hingga sepuluh kali dari US$22,5 M di 2020 menjadi US$230 M di 2025.

Hal ini bukanlah tidak mungkin dikarenakan tidak sedikit bisnis yang telah menerapkan embedded finance. Seperti, belum lama ini salah satu e-commerce dan layanan digital di Indonesia berkolaborasi untuk mengembangkan platform yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah secara keseluruhan dan menghadirkan kemudahan di ekosistem digital—dengan mengintegrasikan layanan keuangan ke dalam penawaran produk bisnis non-finansial.

Namun dengan potensi yang ada, tentu ada beberapa halangan dalam melakukan implementasinnya. Salah satunya adalah bagaimana cara memproses data-data secara real time, sehingga produk finansial yang ditawarkan tepat sasaran.

Ingin mendapatkan insight lebih lanjut terkait embedded finance langsung dari praktisi? Yuk, ikuti acara kolaborasi kami bersama Experian yang bertajuk "Exploring the Benefit of Embedded Finance and How to Get It Right" di sini (gratis!)

UPCOMING EVENT

HIRING

Weekly Roundup dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

Attn: Respond

-- INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) International Settlement Unit, 1900 Pennsylvania Avenue NW, Washington, DC 20431, United States ...