Friday 18 February 2022

Ramai-ramai startup incar pasar di luar kota besar

Bagikan pengalaman dan aspirasimu terhadap praktik kerja hybrid work, dan kamu bisa mengunduh laporan riset tentang masa depan hybrid work di Indonesia. Isi survey sekarang.
 




Halo Vulca,

Dibandingkan dengan pasar manapun di seluruh dunia, Indonesia unik dan penuh tantangan. Mulai dari bentuk negara kepulauan yang membuat sistem logistik jadi kompleks, hingga karakter konsumen yang variatif di tiap wilayah. Satu hal yang pasti, Jakarta tidak bisa jadi representasi seluruh pasar di tanah air.

Karena itu, mungkin, tantangan yang ditemui Shopee dalam memperluas pasarnya ke luar Jabodetabek bakal setara dengan upaya mereka ekspansi ke negara baru.

 


EXCLUSIVE CONTENT

Shopee gencar tambah pengguna di luar kota besar, tetapi mereka tidak sendirian


Ada temuan menarik jika kita mengamati manuver Shopee dalam dua tahun terakhir. Sepertinya, kini Shopee menaruh perhatian lebih untuk pasar di luar Jabodetabek:

  • Shopee membuka berbagai pusat kegiatan di luar Jakarta, termasuk kantor di Solo dan kampus UMKM di Semarang, Bandung, dan Yogyakarta.
  • Senjata Shopee membuka pasar di kota tier-2 dan tier-3 adalah fitur pembayaran arlternatif, yaitu sistem cash-on-demand dan produk bayar tunda (buy now, pay later) yang dikembangkan secara internal. Kedua fitur ini ideal untuk masyarakat daerah rural yang belum banyak terekspos layanan pembayaran digital atau sulit mengakses layanan kredit dari perbankan.
  • Shopee juga melakukan diversifikasi lewat layanan pesan antar makanan Shopeefood. Selain bisa menjadi sumber pendapatan baru, diversifikasi membuat langkah Shopee dalam menembus pasar di luar Jabodetabek tidak terpaku pada kegiatan jual beli online.
  • Namun, kompetisi memperebutkan pasar di wilayah tier-2 dan tier-3 lumayan sengit. Selain harus berkompetisi dengan model bisnis "mitra" yang dikembangkan Bukalapak, Tokopedia, dan Grabkios, Shopee juga harus berhadapan dengan startup yang fokus di luar kota besar yaitu Ula dan Super.
 

QUICK BYTES

5 Startup Terpilih untuk Kolaborasi Bareng Telkomsel

Lima startup yang terpilih, yakni Askara Daulat Desa, Fammi, Machine Vision, Tujju, dan Tumbasin akan mengikuti program akselerator selama 5 bulan.
Startup Evermos-Bank Aladin Duet Permudah Akses Modal untuk UMKM

Evermos akan fokus pada proses jual-beli, sementara Bank Aladin memfasilitasi transaksi dan akses pendanaan bagi reseller dan mitra UMKM
 
Berburu Startup, BRI Suntik Modal Rp145 Miliar ke BRI Ventures

Total modal ditempatkan dan disetor penuh oleh BRI naik menjadi Rp1,66 triliun. Porsi kepemilikannya sebesar 99,97 persen.
Baca juga kabar tentang startup Indonesia lainnya mulai dari funding, pivot sampai dengan exit di sini
 

UPCOMING EVENT

Executive Brief dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

Attn: Respond

-- INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) International Settlement Unit, 1900 Pennsylvania Avenue NW, Washington, DC 20431, United States ...