Ada temuan menarik jika kita mengamati manuver Shopee dalam dua tahun terakhir. Sepertinya, kini Shopee menaruh perhatian lebih untuk pasar di luar Jabodetabek: - Shopee membuka berbagai pusat kegiatan di luar Jakarta, termasuk kantor di Solo dan kampus UMKM di Semarang, Bandung, dan Yogyakarta.
- Senjata Shopee membuka pasar di kota tier-2 dan tier-3 adalah fitur pembayaran arlternatif, yaitu sistem cash-on-demand dan produk bayar tunda (buy now, pay later) yang dikembangkan secara internal. Kedua fitur ini ideal untuk masyarakat daerah rural yang belum banyak terekspos layanan pembayaran digital atau sulit mengakses layanan kredit dari perbankan.
- Shopee juga melakukan diversifikasi lewat layanan pesan antar makanan Shopeefood. Selain bisa menjadi sumber pendapatan baru, diversifikasi membuat langkah Shopee dalam menembus pasar di luar Jabodetabek tidak terpaku pada kegiatan jual beli online.
- Namun, kompetisi memperebutkan pasar di wilayah tier-2 dan tier-3 lumayan sengit. Selain harus berkompetisi dengan model bisnis "mitra" yang dikembangkan Bukalapak, Tokopedia, dan Grabkios, Shopee juga harus berhadapan dengan startup yang fokus di luar kota besar yaitu Ula dan Super.
| |
No comments:
Post a Comment