- Platform online travel agent (OTA) Traveloka dikabarkan selangkah lagi meraup pendanaan senilai lebih dari US$200 juta (sekitar Rp2,88 triliun) dari investor. Upaya pencarian modal itu dilakukan setelah Traveloka di tahun lalu menghentikan pembicaraan merger dengan SPAC sebagai kendaraan untuk melantai di bursa.
- Startup social commerce Dagangan menghimpun US$6,6 juta (sekitar Rp95,2 miliar) dalam pendanaan Pra-Seri B yang dipimpin BTPN Syariah Ventura. Co-founder dan CEO Payfazz Hendra Kwik ikut berpartisipasi. Lewat suntikan modal tersebut, Dagangan akan ekspansi ke berbagai desa di seluruh Pulau Jawa, sembari mengembangkan produk finansial dan digital lainnya.
- Startup asal Malaysia Kaodim menghentikan operasionalnya. Entitas bisnisnya di Singapura (kaodim.sg), Indonesia (beres.id) serta Filipina (gawin.ph) juga ikut ditutup. Co-founder dan CEO Kaodim Choong Fui Yu mengungkapkan kebijakan pembatasan dan lockdown yang berkepanjangan selama pandemi berdampak signifikan pada bisnis dan kualitas layanan.
- Line buka suara soal kabar PHK terhadap 80 karyawannya dan isu penghentian layanan Line Today. Country Manager Line Indonesia Fanny Verona menyatakan jumlah yang tersiar itu tidak benar. Pengguna Line Today pun dipastikan masih bisa mengakses artikel berita dan konten lainnya di layanan tersebut. Line saat ini tengah melakukan langkah strategis untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan (fintech) di Indonesia.
- DBS Indonesia dan startup fintech Modalku jalin kerja sama untuk menyalurkan dana Rp100 miliar sebagai kredit usaha untuk para pelaku UMKM. Kerja sama ini mengusung skema channeling, dan DBS Indonesia akan menjadi institutional lender dari Modalku.
- Platform social commerce Super mengantongi US$70 juta (sekitar Rp1,01 triliun) dalam putaran pendanaan Seri C yang dipimpin New Enterprise Associates (NEA). Melalui modal tersebut, Super yang saat ini sudah melayani 30 kota di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan itu akan mengembangkan produk kosmetik dan private label FMCG.
- Platform gim online dan e-sport asal India, Mobile Premier League (MPL), mengumumkan PHK kepada sekitar 10 persen dari jumlah karyawan dalam rangka penutupan operasional bisnisnya di Indonesia lantaran capaian kinerja pendapatan yang berkali lipat lebih rendah dari pasar lainnya.
| |
No comments:
Post a Comment