Sunday 19 June 2022

Strategi Maxim hadapi dominasi Grab & Gojek

Weekly Round-up adalah rangkuman mingguan seputar dunia teknologi dan startup yang tayang tiap awal pekan. Kamu bisa mengetahui beragam peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir secara ringkas dan cepat.

Kamu juga bisa menyimak rangkuman serupa, beserta beberapa hal eksklusif bagi pelanggan Tech in Asia ID+, yang kami terbitkan setiap hari lewat Executive Brief
 


 

Halo Vulca,

Di tengah kedigdayaan Grab dan Gojek, Maxim mampu menarik perhatian lantaran menyuguhkan tarif yang lebih rendah. Perusahaan teknologi asal Rusia tersebut mulanya menuai kritik, namun akhirnya bisa "diterima" di pasar Indonesia. Kami menelusuri bagaimana siasat Maxim dalam mengembangkan bisnis, serta mengulik seperti apa gebrakan yang bakal dilakukan Maxim ke depannya.

Selain itu, sederet pendanaan mengalir ke startup lokal sepanjang minggu ini, mulai dari Desty, Flip, Vidio, Greenhopeprodusen plastik ramah lingkungan berbahan baku singkonghingga ke fintech asal Sidoarjo.

 


EXCLUSIVE CONTENT

[Update] Daftar Startup Insurtech dan Model Bisnisnya di Indonesia

Rendahnya penetrasi serta densitas industri asuransi di Indonesia telah mendorong lahirnya pemain insurtech yang berbondong-bondong menawarkan solusi teknologi dan beragam kebaruannya. Kami menyajikan potret terkini ekosistem insurtech, lengkap dengan penjabaran model bisnisnya.

2 Siasat Maxim Kembangkan Bisnis di Tengah Dominasi Grab dan Gojek

Terhimpit popularitas Grab dan Gojek, Maxim menyiapkan dua senjata pamungkas agar bisa bertahan dan bersaing dengan duo pemain lawas itu.

Upaya Terra Tutupi Kabar Perceraiannya dengan Chai

Ada perusahaan yang lolos dari jerat keterpurukan saat "bencana" crypto Terra terjadi, yakni Chai Corporation. Satu yang perlu disoroti, entitas bisnis asal Korea yang bergerak di bidang jasa pembayaran itu didirikan oleh Daniel Shin, Co-founder Terraform Labs. Chai Corporation pun saat ini mampu bergerak leluasa dalam mengembangkan bisnisnya di tengah ambruknya pasar crypto global.

Fore Coffee Kembali Bangkit demi Menggapai Profit

Fore Coffee bisa bangkit dari rugi yang membengkak, setelah sempat terpaksa menutup banyak kedai dan menghentikan rencana ekspansi untuk sementara. Rupanya, ada pendekatan khusus yang mereka terapkan hingga bisa membalikkan keadaan.

IPO GoTo dan Dampaknya bagi Investasi VC di Asia Tenggara ke Depan

Terlepas dari laporan keuangan yang masih merugi di kuartal I/2022 dan performa saham yang kerap "merah", kinerja Grup GoTo di lantai bursa nyatanya membawa berkah bagi investor mula-mula. IPO GoTo pun diyakini bisa berdampak pada kelanjutan iklim investasi modal ventura di kawasan ASEAN. Bagaimana bisa?

QUICK BYTES

  • Grab menutup layanan quick commerce GrabMart Kilat di kawasan Bandung, Jawa Barat, mulai Juli 2022. GrabMart Kilat hanya beroperasi selama 5 bulan sejak diluncurkan pada Februari 2022. GrabMart Kilat bakal fokus dikembangkan di Jabodetabek.
     
  • Flipstartup penyedia aplikasi transfer antarbank mengantongi US$55 juta (sekitar Rp810 miliar) dalam investasi yang dipimpin Tencent. Tambahan modal tersebut merupakan kelanjutan dari pendanaan Seri B di bulan Desember 2021. Dana segar ini dimanfaatkan untuk memperkuat tim serta investasi ke pengembangan teknologi dan produk baru.
     
  • Sayurbox menutup satu-satunya toko grosir offline Panen mulai 20 Juni 2022. Platform e-grocery itu memutuskan untuk fokus mencari profit lewat lini bisnis lainnya seperti perkebunan, food and beverage (F&B), hingga ekspansi platform, termasuk memperkuat B2B dan B2C.
     
  • Shopee Indonesia memastikan karyawannya tidak terdampak kebijakan PHK dan berkomitmen tetap merekrut karyawan baru, salah satunya melalui program Sea Labs Indonesia yang menyasar 1.000 talenta digital
     
  • Platform media streaming milik Grup Emtek, Vidiomengantongi investasi senilai US$45 juta (sekitar Rp662,8 miliar) dari entitas bisnis Grup Sinar MasGrab, hingga Bali United. Vidio di awal November 2021 mendapat suntikan modal dari Affinity Equity Partners senilai US$150 juta (Rp2,14 triliun), valuasi sebelum pendanaan eksternal perdana (pre-money) itu diklaim telah bertengger di kisaran US$750 juta (Rp10,7 triliun).
     
  • Facebook berencana menerapkan discovery engine yang menampilkan rekomendasi konten video pendek di laman berandanya, mirip seperti punya TikTok. Head of Facebook App Tom Alison menyebut kalau persaingan dengan TikTok merupakan prioritas utama Facebook dalam beberapa waktu mendatang.
     
  • Layanan news aggregator besutan Line, Line Today, dipastikan tutup per 6 Juli 2022. Penutupan Line Today merupakan bagian dari keputusan strategis Line untuk kembali fokus pada bisnis teknologi keuangan atau fintech di Indonesia.
     
  • Bank Sinarmas menyatakan tak lagi menjadi calon investor dompet digital Dana usai membatalkan rencana investasi senilai US$25 juta (sekitar Rp369 miliar). Pihak Dana menyebut entitas Grup Sinarmas lainnya yang akan mengucurkan investasi.

HIRING

Weekly Roundup dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...