Hai Vulca,
Tech in Asia akan kembali menyelenggarakan Tech in Asia Conference, konferensi startup se-Asia Tenggara, minggu depan pada 12-14 Oktober 2021. Bila kamu belum memesan tiket untuk menghadirinya, kamu bahkan bisa mendapatkan akses ke acara tersebut secara lebih murah dengan menjadi pelanggan TIA ID+.
Meski mungkin akan terdengar seperti sedang mempromosikan acara ini 😅, izinkan saya untuk berbagi kisah pembelajaran saya tentang dunia startup dengan mengikuti Tech in Asia Conference sejak 2015 silam.
---
Saya resmi bergabung dengan Tech in Asia pada tahun 2015, padahal latar belakang saya adalah seorang akuntan/auditor. Berbekal kecintaan terhadap dunia tulis-menulis dan hobi bermain gim video, saya melamar sebagai seorang jurnalis di Tech in Asia Games.
Meski dulu pekerjaan sehari-hari saya tak bersinggungan dengan dunia startup secara langsung, saya cukup terkesima melihat geliat para penggiat startup dari dalam ataupun luar negeri yang menghadiri Tech in Asia Conference. Saya juga jadi berkesempatan untuk bertemu dan mengobrol dengan berbagai pelaku startup yang kini telah jadi dekakorn.
Singkat kata, Tech in Asia Conference bagi saya adalah kursus kilat untuk memahami dunia startup secara keseluruhan, menggali peluang dan tantangan, hingga memperluas koneksi.
Waktu terus bergulir, dan saya pun dimutasi menjadi editor untuk topik-topik seputar startup dan bisnis. Hal ini tak lain karena kami memutuskan untuk mengakhiri perjalanan Tech in Asia Games, demi bisa melayani para pelaku industri teknologi dengan lebih baik lagi.
Proses mutasi tersebut berjalan relatif mulus. Saya yang telah terekspos dengan dinamika industri teknologi lewat Tech in Asia Conference jadi tak kagok mengedit dan menajamkan tulisan-tulisan para jurnalis startup kami.
Saya pun mulai dilibatkan secara langsung pada penyelenggaraan Tech in Asia Conference. Mulai dari yang sangat sederhana seperti membantu proses registrasi peserta acara, hingga menjadi salah satu komentator dalam sesi diskusi panel.
Oh ya, saya juga akan menjadi komentator dalam gelaran final kompetisi pitching Startup Arena pada Rabu (13 Oktober) sore hari nanti. Kalau kamu penasaran dengan startup di bidang ESG (environmental, social, and governance) terbaik di Asia Tenggara, simak presentasi mereka nanti ya.
Meski pandemi Covid-19 meluas di seluruh dunia pun, bukan lantas Tech in Asia Conference dibatalkan sama sekali. Kami gerak cepat beradaptasi untuk memindahkan format acara ke ranah virtual.
Berkat perpindahan format ini, kami jadi lebih leluasa dalam mengundang berbagai ahli/praktisi bisnis dari seluruh dunia, serta mempermudah pada peserta untuk mengikuti acara dari rumah masing-masing.
Bisa dibilang, saya secara pribadi ikut tumbuh bersama dengan industri startup yang bergerak dinamis ini. Pengetahuan ataupun insight yang saya miliki juga banyak berasal dari acara konferensi tahunan ini.
Saya pribadi menantikan insight menarik apa lagi yang akan dibagikan para praktisi di acara minggu depan, serta bertemu dengan para penggiat startup yang selalu punya ide-ide menarik untuk menghadirkan solusi atas berbagai problem di masyarakat.
Saya harap, kamu pun bisa mendapatkan manfaat serupa, atau sekadar berkumpul dan bertegur sapa dengan sesama peminat industri startup lain di acara nanti.
See you at the conference!
Salam,
Iqbal Kurniawan
Editor-in-Chief, Tech in Asia Indonesia | | Ulasan dan kabar seputar industri teknologi dan ekosistem startup yang perlu kamu ketahui: - Peluang pasar makanan sehat di Indonesia yang bernilai triliunan rupiah masih terbuka lebar. Segelintir startup yang telah berkecimpung di sektor ini berusaha mengubah persepsi masyarakat, bahwa makanan sehat tak melulu berarti mahal atau kurang lezat.
- Siapa saja pelaku startup deep tech yang menggarap pasar dalam negeri? Kami telah merangkum 44 di antaranya, yang bahu-membahu membangun layanan terkait data untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas teknologi dalam mendukung kehidupan masyarakat.
- Seiring pertumbuhan bisnis suatu startup, profil para investornya pun akan ikut bergeser mengikuti besarnya nominal pendanaan yang dicari untuk mengembangkan usaha. Kami mengumpulkan 25 investor yang aktif mengikuti pendanaan Seri C dan setelahnya di Indonesia.
- GoTo Group mengakuisisi 6,74 persen saham PT Matahari Putra Prima, perusahaan pemilik Hypermart. Akuisisi ini diperkirakan bakal mempererat kerja sama kedua belah pihak, seperti pembukaan toko virtual di Tokopedia, hingga perluasan cakupan GoMart.
- UangTeman digugat oleh Real Capital ke pengadilan. Real Capital mengklaim UangTeman memiliki utang senilai US$1 juta (Rp14 miliar), sedangkan Aidil Zulkifli selaku CEO UangTeman menyatakan tak memiliki kontrak apa pun dengan Real Capital.
| |
- Alibaba Cloud Pitch x Tech in Asia Pitch Battle| 15 Oktober 2021
Daftarkan startup kamu di kompetisi pitching! Pendaftaran ditutup 15 Oktober 2021. Klik di sini untuk pendaftaran.
- Tech in Asia Conference 2021 Virtual | 12-14 Oktober 2021
Konferensi tahunan startup dan bisnis terbesar dari Tech in Asia. Pelajari bagaimana kiat memanfaatkan tech boom yang tengah terjadi di Asia Tenggara. Klaim tiket gratis dari sekarang.
- Upskill Fest 2.0 by Tech in Asia ID+ | Segera diumumkan
Buat bisnis & kariermu lebih maju. Serta, tingkatkan kemampuan bisnis, digital, dan kreatifmu. Belajar dari para profesional terbaik di program virtual workshop selama 1 minggu. Selengkapnya cek di sini.
| | Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter mingguan ini dikirim dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!) | | | | |
No comments:
Post a Comment