Sunday 14 November 2021

Status Onlinepajak sebagai unikorn Indonesia, apa benar?

Weekly Round-up adalah rangkuman mingguan seputar dunia teknologi dan startup yang tayang tiap awal pekan. Kamu bisa mengetahui beragam peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir secara ringkas dan cepat.

Kamu juga bisa menyimak rangkuman serupa, beserta beberapa hal eksklusif bagi pelanggan Tech in Asia ID+, yang kami terbitkan setiap hari lewat Executive Brief.
 


Halo Vulca,

Kabar terkait status unikorn Onlinepajak yang mencuat pada pertengahan 2021 lalu menarik perhatian kami minggu ini. Lama tak kami liput, kami penasaran dengan kinerja startup penyedia layanan pelaporan dan penghitungan pajak tersebut. Ternyata kami juga menemui fakta-fakta menarik lain, di samping perkembangan bisnisnya terkini.

Google, Temasek, dan Bain & Company kembali merilis laporan perkembangan ekonomi digital di wilayah Asia Tenggara selama setahun ke belakang. Berdasarkan laporan tersebut, nilai ekonomi digital Indonesia selama 2021 diperkirakan meningkat lebih pesat dibanding estimasi sebelumnya, hingga bahkan menembus nilai Rp1.000 triliun.

Jangan lewatkan sederet artikel dan peristiwa menarik sepekan kemarin yang kami rangkum di bawah ini.

EXCLUSIVE CONTENT

Artikel premium dari Tech in Asia Indonesia yang tidak kamu temukan di tempat lain. Baca artikel premium kami selengkapnya di sini.

  • Pada pertengahan 2021 lalu, Onlinepajak sempat diberitakan telah jadi salah satu unikorn dari Indonesia. Benarkah kabar tersebut? Kami mengusut data valuasinya, serta mengonfirmasinya ke pihak-pihak yang berkepentingan.  
  • Ula, yang belum lama ini mendapatkan suntikan modal dari perusahaan investasi milik Jeff Bezos, hendak menyediakan layanan pembiayaan. Sang CEO percaya layanan ini bisa meningkatkan kesetiaan para pedagang kecil pada platformnya.
  • Layanan pembayaran instan masih punya tantangan besar untuk bisa bersinar di Asia Tenggara. Masih ada kemungkinan startup serupa Xendit lainnya untuk menyandang status unikorn.
  • Siapa saja startup yang sedang menggalang pendanaan di Indonesia. Kami telah menyiapkan daftarnya yang bisa dibaca oleh seluruh pelanggan Tech in Asia ID+. Pssst … di antaranya ada juga kalangan investor, lo.
  • Salah seorang serial entrepreneur sukses dari Singapura berbagi kerangka pikirnya ketika membangun dan kemudian menjual startup miliknya. Tip darinya: rancang skenario exit sedini mungkin.

QUICK BYTES

Berita terpenting dan paling menarik sepanjang satu minggu ke belakang, pilihan redaksi Tech in Asia Indonesia.

  • Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa haram untuk mata uang kripto. Hukum haram berlaku bagi penggunaan mata uang kripto sebagai alat jual beli dan perdagangan aset kripto. Namun, pengecualian diberikan kepada aset kripto yang memiliki underlying value.
  • Startup agritech yang fokus pada segmen business-to-business (B2B), Eden Farmmengantongi pendanaan senilai US$19 juta (sekitar Rp270 miliar) dalam putaran Seri A yang dipimpin oleh Appworks dan AC Ventures. Eden Farm mengklaim pendapatannya pada tahun 2020 meningkat 4 kali lipat dibanding tahun 2019. 
  • Perusahaan modal ventura tahap awal Alpha JWC mengumumkan penutupan inisiatif pendanaan ketiga senilai total US$433 juta (Rp6,1 triliun), melebihi target awal perusahaan senilai US$210 juta (Rp2,9 triliun). Dengan modal kelolaan yang lebih besar, Alpha JWC menyatakan dapat meningkatkan besaran investasinya (ticket size) ke setiap startup.
  • Perusahaan modal ventura asal Singapura, Antler, mengumumkan rencananya untuk berinvestasi di 100 startup berbasis di Indonesia selama 4 tahun ke depan. Antler akan memiliki perwakilannya di Indonesia yang bermarkas di Jakata.
  • Startup brand aggregator Hypefast mengumumkan telah mengakumulasi pendanaan US$22 juta (sekitar Rp313 miliar) dalam bentuk modal ekuitas dan tambahan debt capital dengan jumlah yang tidak dipublikasikan. Dana tersebut telah dikucurkan Hypefast untuk mengakuisisi 25 brand di Asia Tenggara.
  • Platform investasi Moduit menghimpun pendanaan senilai US$4,5 juta (sekitar Rp65 miliar) dalam putaran Pra-Seri A. Anak perusahaan Grup Djarum, Alto Network, turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
  • Laporan E-Conomy SEA 2021 yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia menembus US$70 miliar (sekitar Rp1 kuadriliun) pada tahun 2021. Hasil riset yang sama menyatakan bahwa ada 21 juta konsumen digital baru di Tanah Air hingga paruh pertama 2021.
  • Goto Group mengumumkan total perolehan dalam penggalangan dana Pra-IPO telah mencapai US$1,3 miliar (Rp18,5 triliun). Salah satu fokus penggunaan suntikan modal tersebut adalah membiayai perluasan layanan pembayaran dan layanan finansial lain.

UPCOMING EVENTS

  • Scaling your startup across Southeast Asia| 16 November 2021
    Simak apa saja tantangan serta peluang yang bakal dihadapi startup di Asia Tenggara. Daftar gratis di sini.
  • Solve government and public sector challenges with AWS Startup Ramp | 30 November 2021
    Pelajari lebih lanjut tentang AWS Startup Ramp dari para entrepreneur yang telah berhasil mengatasi tantangan di sektor publik! Info selengkapnya cek di sini

  • HR in Tech Report| 8 Desember 2021
    Kami sedang melakukan survey HR in Tech Report 2021 untuk mencari tahu tren perekrutan, gaji, dan talenta terbaru. Isi survei singkat ini dan jadilah yang pertama mendapatkan informasinya!

  • Upskill Fest 2.0 by Tech in Asia ID+ 6 – 10 Desember 2021
    Buat bisnis dan kariermu lebih maju. Serta, tingkatkan kemampuan bisnis, digital, dan kreatifmu. Belajar dari para profesional terbaik di program virtual workshop selama 1 minggu. Selengkapnya cek di sini.

LOKER MINGGU INI

LinkedIn
Instagram
Facebook
Website
Weekly Roundup dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

Attn: Respond

-- INTERNATIONAL MONETARY FUND (IMF) International Settlement Unit, 1900 Pennsylvania Avenue NW, Washington, DC 20431, United States ...