Thursday 2 December 2021

Grab Resmi Tercatat di Bursa Saham πŸŽ‰


Weekly Editorial


 
Hai Vulca,

Akhirnya momen bersejarah itu tiba. Grab selaku dekakorn asal Asia Tenggara resmi tercatat di Nasdaq dini hari tadi. Pengelola super-app tersebut mengikuti langkah Sea Group yang telah lebih dahulu go public di bursa efek Amerika Serikat (AS) pada 2017 lalu.

Grab berhasil mengumpulkan dana segar sebanyak US$4 miliar (Rp57,6 triliun) dengan nilai valuasi sebesar US$40 miliar (Rp576 triliun). Nilai sahamnya sempat naik 19 persen jadi US$13,15 (Rp189.500) per lembar, sebelum akhirnya anjlok jadi US$8,75 (Rp126.000) saat penutupan hari pertama.

Fluktuasi harga saham yang diperdagangkan dengan kode GRAB ini masih wajar, dan juga pernah dialami oleh perusahaan-perusahaan serupa sebelumnya. Apalagi, pendapatan Grab pada kuartal ketiga 2021 dilaporkan turun 9 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Grab menyebut penurunan ini terjadi karena operasionalnya di Vietnam terhenti untuk sementara waktu karena kondisi pandemi Covid-19 di negara itu yang sedang memuncak. Namun, Anthony Tan selaku Co-founder dan CEO Grab yakin kinerja perusahaannya bakal segera membaik seiring peningkatan vaksinasi di Asia Tenggara dan permintaan akan layanan ride-hailing yang kembali naik.

Berdasarkan obrolan singkat yang saya lakukan dengan sejumlah investor dan pengamat bisnis, optimisme akan peningkatan saham Grab tampak tinggi. Namun hanya waktu yang akan membuktikan apakah Grab mampu mewujudkan rencana bisnis dan janji-janjinya kepada kalangan investor.

Di sisi lain, saya pribadi menantikan langkah-langkah apa lagi yang akan dilakukan Grab untuk meningkatkan kinerjanya di masa depan, serta bagaimana perusahaan akan mengatasi berbagai hambatan yang merintanginya sebagai bisnis multinasional.

Sepak terjangnya akan menjadi inspirasi bagi banyak pelaku bisnis di Asia Tenggara, khususnya bagi pihak-pihak yang hendak berekspansi secara regional.

Tentu saja, saya juga masih menantikan perwujudan GoTo Group yang sama-sama berambisi jadi perusahaan terbuka di AS. Bukan hanya karena ingin melihat bagaimana kinerja keuangannya sejauh ini, tapi juga karena penasaran sampai sejauh apa perusahaan lokal bisa menarik minat investor ritel internasional.

Dan di antara semua itu, kamu bisa mengandalkan Tech in Asia untuk membahas lebih dalam kiprah perusahaan teknologi yang berstatus perusahaan terbuka di masa depan. Kami ingin menjadi sumber terpercaya yang bisa kamu andalkan untuk mengambil keputusan investasi di masa depan. Nantikan terus upaya kami berikutnya ya.

Talk to you again next week!


Salam,
Iqbal Kurniawan
Editor-in-Chief, Tech in Asia Indonesia

IN CASE YOU MISSED IT

Ulasan dan kabar seputar industri teknologi dan ekosistem startup yang perlu kamu ketahui:
  1. Tak hanya mengakuisisi sejumlah bisnis direct-to-consumer, startup brand aggregator juga membantu para pendiri bisnis menjangkau lebih banyak konsumen, hingga meningkatkan nilai dari bisnis secara keseluruhan. Hubungan ini dianggap menguntungkan kedua belah pihak
  2. Strategi bisnis Bank Rakyat Indonesia  dulu condong kepada menjadi pengikut pasar. Namun, beberapa tahun belakangan bank pelat merah ini serius melakukan digitalisasi hingga kini jadi salah satu bank digital terdepan di Indonesia..
  3. Kemunculan jaringan dark store di Asia berpotensi jadi penantang baru bagi para pelaku e-commerce yang tengah menggarap segmen belanja kebutuhan sehari-hari. Tak berhenti sampai di situ, dark store ini juga bisa berkembang jadi micro fulfillment center di masa depan.
  4. Grab resmi tercatat di Nasdaq. Nilai kapitalisasi pasarnya sempat tembus Rp743 triliun, tapi kemudian anjlok hingga 20 persen di hari pertamanya.
  5. Shopee disebut-sebut menjadi platform e-commerce terpopuler secara global. Pasar utamanya pun bukan di Indonesia, melainkan Brasil.

EVENT MENDATANG

  • HR in Tech Report (Survey)
    Kami sedang melakukan survey HR in Tech Report 2021 untuk mencari tahu tren perekrutan, gaji, dan talenta terbaru. Isi survei singkat ini dan jadilah yang pertama mendapatkan informasinya!
     
  • Youth Co:Lab 2021 Final Pitch Day | 3 Desember 2021
    10 startup terbaik binaan Youth Co:Lab dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Citi Foundation akan unjuk gigi dan mempresentasikan deck terbaik mereka secara virtual. Saksikan keseruan kompetisi ini secara live, dengan mendaftarkan diri kamu di sini.
     
  • Upskill Fest 2.0 by Tech in Asia ID+ 6-10 Desember 2021
    Buat bisnis & kariermu lebih maju. Serta, tingkatkan kemampuan bisnis, digital, dan kreatifmu. Belajar dari para profesional terbaik di program virtual workshop selama 1 minggu. Selengkapnya cek di sini.
     
  • Application modernization approach in 2022 | 16 Desember 2021
    Cari tahu bagaimana perusahaan dapat memodernisasi aplikasi yang ada, serta membangun aplikasi modern dengan Kubernetes. Daftarkan dirimu di sini, gratis!
Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter mingguan ini dikirim dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...