Sunday 17 July 2022

E-grocery mati-matian bertahan karena seleksi alami

Weekly Round-up adalah rangkuman mingguan seputar dunia teknologi dan startup yang tayang tiap awal pekan. Kamu bisa mengetahui beragam peristiwa yang terjadi dalam sepekan terakhir secara ringkas dan cepat.

Kamu juga bisa menyimak rangkuman serupa, beserta beberapa hal eksklusif bagi pelanggan Tech in Asia ID+, yang kami terbitkan setiap hari lewat Executive Brief
 


 

Halo Vulca,

Kominfo pekan ini buka-bukaan soal inefisiensi 24.400 aplikasi buatan pemerintah. Kementerian/Lembaga hingga di aras daerah — bahkan sampai ke tiap sub unit — ternyata memilikinya. Menkominfo Johnny G Plate perlahan bakal "suntik mati" puluhan ribu aplikasi tersebut, sembari menyiapkan super-app terintegrasi untuk komunikasi lintas instansi dan pelayanan publik.

Berita lain, pemain e-grocery mati-matian bertahan di tengah seleksi alami. Kami mencoba mengupas strategi perjuangan para pelaku di sektor tersebut. Ada juga soal suntikan modal sekitar Rp520 miliar yang mengalir buat AgriAku. Startup proptech Tanaku kantongi pendanaan pre-seed, sementara startup brand aggregator Tjufoo dapat pendanaan awal.

Jangan lewatkan sederet artikel dan peristiwa menarik sepekan kemarin yang kami rangkum di bawah ini.


EXCLUSIVE CONTENT

Seleksi Alami Terjadi, Pemain e-Grocery Mati-matian Bertahan

Bukan cuma keamanan dan keamanan, konsumen juga menimbang nilai tambah dari penyedia layanan
e-grocery (mencakup kecepatan, kualitas produk, hingga harga). Kira-kira, seperti apa medan persaingan dan "seleksi alam" yang para pelaku hadapi di lapangan?

"Perangkap" di Balik Fenomena GameFi di Vietnam

Berkat Axie Infinity, Vietnam berada selangkah di depan pada industri GameFi. Tetapi, apakah tren GameFi di negara tersebut memiliki prospek cerah?

Memetakan Pelaku Industri Perbankan Digital di Asia Tenggara

Ada banyak bank digital yang sudah dan siap beroperasi di kawasan Asia Tenggara. Tech in Asia memetakan perkembangan ekosistemnya dalam laporan visual.

[Update] 13 Alumni Grab yang Kini Mendirikan Startup di Indonesia

Sejumlah alumni Grab mendirikan startup sendiri di berbagai vertikal, mulai dari edtech, insurtech, kecerdasan buatan, hingga social-commerce. Informasi rincinya ada dalam diagram yang disajikan Tech in Asia.

Daftar Lowongan Kerja di Startup Teknologi Asia

Meski gelombang PHK masih terjadi di India, Asia Tenggara dan Cina, ada beberapa startup di kawasan ini yang terus merekrut talenta baru. Kami merangkum daftarnya dan akan terus diperbarui.

Ambisi GrabMaps Akhiri Dominasi Peta Digital Google di Asia Tenggara

Meskipun GrabMaps bukan layanan untuk pelanggan ritel, namun super-app ini tampaknya punya keunggulan dibanding pemain lama dalam hal penyediaan peta untuk pelanggan segmen perusahaan (enterprise). Seberapa besar potensinya?

Cara Mudah Menghitung Valuasi Startup Beserta Contohnya

Managing Partner & Investment Gobi Partner Kay-Mok Ku, Co-Founder Funding Societies Kelvin Teo, serta Vice President Open Space Gervin Yang berbagi penjelasan soal valuasi dan cara menghitungnya.

QUICK BYTES

  • Menkominfo Johnny G Plate menyebut pihaknya tengah mengkaji upaya menghadirkan platform super-app sebagai upaya efisiensi kebijakan satu data. Saat ini ada 24.400 aplikasi yang dikelola sendiri-sendiri oleh K/L hingga pemerintah daerah.
     
  • Doku mengakuisisi senangPay, penyedia layanan payment gateway online yang berbasis di Malaysia. Nilai transaksinya sebesar US$7,5 juta atau setara Rp112,7 miliar. Akuisisi ini menandai awal dari ekspansi Doku ke luar negeri, serta upaya menjangkau segmen bisnis yang lebih luas, terutama UKM. Doku sampai saat ini sudah melayani lebih dari 150 ribu merchant di Indonesia.
     
  • ByteDance, perusahaan induk TikTok, kabarnya akan meluncurkan platform media sosial terbaru. Aplikasi yang diberi nama Kesong itu menawarkan fitur berbagi unggahan seputar gaya hidup dan hobi, disebut-sebut mirip seperti aplikasi Instagram. Sebelum Kesong, ByteDance pernah meluncurkan aplikasi serupa bernama Xincao pada 2018 serta Xintu tahun 2019. Keduanya gagal dan dihentikan.
     
  • Bank Indonesia (BI) akhir tahun ini berencana merilis white paper pengembangan rupiah digital. Panduan itu berisi konsep hingga waktu penerbitan rupiah digital. BI akan menjaring masukan dari pelaku industri dalam consultated paper di awal tahun 2023.
     
  • Ernst & Young dalam laporan Global IPO Trends Q2 2022 mencatat hanya ada 4 unikorn yang IPO di bursa global sepanjang H1 2022. Jumlah tersebut merosot 93 persen secara tahunan, dari sebelumnya 54 perusahaan. Total dana yang dihimpun unikorn dalam IPO anjlok 94 persen dibandingkan H1 2021, dari US$51,9 M (sekitar Rp780,5 T) menjadi hanya US$2,9 M (berkisar Rp43,6 T) di H1 2022.
     
  • Microsoft melakukan PHK terhadap 1 persen karyawannya atau sekitar 1.800 orang sebagai respons atas ketidakpastian ekonomi makro. Pihak Microsoft belum merinci wilayah atau unit bisnis yang terdampak kebijakan PHK. Perusahaan juga membatasi rekrutmen karyawan baru untuk tim WindowsTeams dan Office.
     
  • Twitter resmi mengambil langkah hukum usai CEO Tesla Elon Musk mencoba membatalkan tawaran pembelian Twitter senilai US$44 miliar (berkisar Rp634 triliun). Twitter pekan ini berencana ajukan gugatan di Delaware, kabarnya sudah menggandeng firma hukum Wachtell, Lipton, Rosen & Katz LLP.
     
  • Platform crypto Celsius dan Three Arrows Capital (3AC) gulung tikar terdampak kondisi pasar. Celsius sebelumnya menjadi sorotan usai membekukan sejumlah akun pengguna dengan dalih kondisi pasar yang ekstrem. Sementara itu, 3AC gagal memenuhi beberapa margin call dan dilikuidasi atas beberapa perdagangan aset Bitcoin dan Ethereum.
Weekly Roundup dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...