Monday 4 July 2022

Gagalnya ekspansi unikorn India ke Indonesia

Halo Vulca,
 

Meski disebut-sebut sebagai pasar yang prospektif, keberlangsungan perusahaan rintisan yang ekspansi ke Indonesia tak selamanya terjamin. Lihat saja startup unikorn asal India, Mobile Premier League (MPL), yang akhirnya memutuskan hengkang dari Indonesia. Sederet startup lainnya juga mengambil pilihan yang sama.

Di sisi lain, ada yang menuai keberhasilan, salah satunya yakni CarDekho. Perusahaan pencarian mobil itu menggaet konglomerat Emtek membuat situs otomotif Oto.com di tahun 2015, masih beroperasi di Indonesia hingga hari ini.

Kira-kira, apa yang menyebabkan banyaknya pemain India yang mundur dari tanah air? apakah kurang menggelontorkan modal besar? atau enggan menjalin kerja sama dengan mitra lokal?


Tech in Asia Indonesia ingin mengetahui insight dan opini kamu, bisa disampaikan melalui komentar di artikel atau lewat email ke ed@techinasia.com.


EXCLUSIVE CONTENT

Ekspansi yang Gagal, Unikorn-Unikorn India Angkat Kaki dari Indonesia

Hingga tahun ini, banyak unicorn India yang ingin masuk ke indonesia tapi berakhir dengan kegagalan. Apa yang salah dalam upaya ekspansi mereka?
[Update] 20 Exit Perusahaan Teknologi Terbesar di Asia Tenggara

Kami menghimpun sejumlah kesepakatan merger dan akuisisi dengan nilai terbesar yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi Asia Tenggara.
Daftar Startup Deep Tech Indonesia dan Lanskap Industrinya

Tech in Asia merangkum daftar startup deep tech Indonesia, perusahaan yang melakukan pengembangan sains dan teknologi yang menghasilkan temuan baru

QUICK BYTES

  • LingoTalk mengantongi pendanaan awal dari perusahaan asal Singapura, Iterative Capital dan EduSpazeEdtech ini fokus pada pembelajaran bahasa untuk anak-anak usia 3-15 tahun melalui aplikasi LingoJunior. LingoTalk saat ini sudah bekerja sama dengan lebih dari 150 sekolah.
     
  • Perusahaan fintech asal Hong Kong, WeLab Sky Ltd, akan menggelontorkan dana untuk meningkatkan kepemilikan sahamnya di Bank Jasa Jakarta, dari 24 persen menjadi 49,56 persen. Melalui Bank Jasa Jakarta, perusahaan milik Sequoia Capital dan konglomerat Li Ka-Shing ini berencana menghadirkan sejumlah layanan perbankan digital beroperasi di semester II/2022. Peningkatan kepemilikan itu bersamaan dengan masuknya PT Astra International Tbk sebagai pemegang saham baru.
     
  • Juragan Material mengantongi US$4 juta (sekitar Rp59,7 miliar) dalam pendanaan tahap awal dipimpin Go-Ventures, perusahaan modal ventura yang terafiliasi dengan Grup GoToStartup ini menghadirkan marketplace B2B yang menyediakan material bangunan dan konstruksi. GMV rata-rata diklaim tumbuh hingga dua digit setiap bulan.
     
  • Pina mengantongi US$3 juta (sekitar Rp44 miliar) dalam pendanaan awal senilai AC Ventures, Vibe.VC dan Y Combinator. Startup yang menawarkan platform manajemen aset pribadi dan investasi itu sudah menggaet lebih dari 25 ribu pengguna. Total aset yang dikelola atau AUM saat ini mencapai Rp61 miliar.
     
  • Bukalapak digugat oleh PT Harmas Jalesveva senilai lebih dari Rp1,1 triliun. Perkaranya terkait pengerjaan proyek dan hilangnya pendapatan sewa penggugat sepanjang 5 tahun. Sebelumnya, Harmas Jalesveva sudah pernah menggugat Bukalapak di bulan Maret 2021. PN Jaksel pada 23 Februari 2022 memutuskan untuk tidak mengabulkan gugatan itu.
Baca juga kabar tentang startup Indonesia lainnya mulai dari funding, pivot sampai dengan exit di sini
 

IN PARTNERSHIP WITH

Beberapa startup mengambil langkah untuk merampingkan perusahaan demi keberlangsungan bisnis. πŸ€”Apakah benar jika "winter is coming"? Bukan. Ini bukan promosi film GoT, melainkan perumpamaan yang bisa diartikan bahwa periode penuh tantangan akan segera menghantam kembali. 

Secara eksklusif, Grab Ventures Velocity dan Sembrani Wira bekerja sama dengan kami  untuk mengundang beberapa perwakilan dari Venture Capital dan startup:

  • Neneng Goenadi – Country Managing Director, Grab Indonesia
  • Nicko Widjaja – CEO, BRI Ventures
  • Tommy Martin – Co-Founder & COO, Qoala

Diskusi akan berfokus pada tantangan apa saja yang dihadapi oleh perusahaan teknologi (dalam berbagai stage) di Indonesia, bagaimana para founder bisa bertahan dalam menghadapi kondisi ekonomi saat ini, hingga perspektif VC terkait pendanaan.

πŸ—’️Acara ini diselenggarakan secara eksklusif dan terbatas. Kunjungi https://techin.asia/PercayaStartupID untuk mendapatkan undangan—gratis!

Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...