Vertikal healthtech sempat mengalami perkembangan pesat di awal pandemi 2020 lalu. Meski kini geliatnya tak sedinamis dulu, namun laporan e-Conomy SEA 2022 yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company memperkirakan vertikal ini bakal mengalami peningkatan minat dari para investor hingga 2025 mendatang.
Kami memetakan para pelaku industri healthtech dalam negeri saat ini, serta menjabarkan garis besar sepak terjang masing-masing. Simak bagaimana peluang mereka merengkuh potensi layanan kesehatan di Indonesia ke depan.
Ada juga kabar tentang manajemen Grab yang memutuskan untuk lebih berhati-hati dalam melakukan rekrutmen ke depan, serta tidak memberi kenaikan kompensasi kepada jajaran manajemen senior. Keputusan itu diambil untuk memastikan perusahaan bisa menghadapi ketidakpastian ekonomi yang membayangi di 2023.
Jangan lewatkan berita-berita lain seputar industri teknologi yang telah kami rangkum di bawah ini.
Omong-omong, saat ini kami ada promo diskon 25% untuk berlangganan Tech in Asia ID+ selama 2 tahun. Hemat hingga Rp300 ribu. Yuk, berlangganan sekarang!
Beberapa startup bootstrap yang sudah untung tidak bekerja sama dengan VC. Namun ada juga yang bertindak sebaliknya demi melipatgandakan pertumbuhan bisnis.
Grafik ini akan bantu kamu melacak perusahaan teknologi apa yang menggalang pendanaan terbanyak di Indonesia dalam 10 tahun terakhir. Diperbarui otomatis.
Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Dukung jurnalisme berkualitas dengan berlangganan Tech in Asia ID+.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
Tidak ingin menerima newsletter kami? Kamu bisa memiliih untuk berhenti menerima email dari kami (tentunya kami bakal sedih!) atau mengatur preferensimu di sini.
No comments:
Post a Comment