Halo Vulca, Saya pernah bertanya ke salah satu founder perusahaan agritech, kenapa startup agritech jumlahnya segitu-gitu saja sedangkan perusahaan fintech menjamur. Jawaban dia, mencari orang yang jago teknologi dan paham soal industri finansial mudah. Mencari ahli bercocok tanam yang juga mengerti aplikasi digital dan teknologi, lumayan sulit. Apalagi mencari orang yang jago coding, yang punya pengalaman bertani, beternak, atau melaut. Mungkin cara pikir yang sama juga berlaku bagi investor proyek pertanian lewat P2P lending, yang permasalahan kredit macetnya kami sorot di artikel premium hari ini. Tech in Asia Indonesia ingin mengetahui insight dan opini kamu. bisa melalui komentar di artikel atau lewat email ke ed@techinasia.com. |
No comments:
Post a Comment