Kalau dilihat statistiknya, jumlah startup agritech memang meningkat pada 2015β2021. Inovasi dan model bisnisnya pun kian beragam. Prospeknya juga diamini oleh kalangan investor, terlihat dari sederet pemain anyar seperti Semaai, Aria hingga FishLog yang berhasil raup pendanaan.
Meski demikian, seleksi alam yang tak terhindarkan membuat sejumlah startup menutup operasionalnya. Sebagian agritech yang mengkhususkan diri ke pendanaan dan investasi juga tutup karena tak berhasil mengantongi izin OJK.
Tech in Asia mencoba memetakan ulang daftar pemain agritech (termasuk layanan e-grocery), lengkap dengan tren kucuran modal dan berita terkini seputar startup di sektor ini. Kami akan memperbarui data ini secara berkala. Bila kamu menemukan data yang kurang akurat atau belum ada di artikel ini, silakan sampaikan lewat research@techinasia.com.
Meski masih jauh, namun jalur profitabilitas Bukalapak sudah mulai terlihat. Marketplace bukan jadi andalan Bukalapak mencari cuan
TECH IN ASIA ID+
Navigasi bisnis lebih baik lagi dengan semua yang bisnis kamu perlukan untuk bangkit kembali: Insight vertikal dan kompetitor, koleksi pitch deck startup, analisis industri startup teknologi, dan masih banyak lagi.
Dapatkan semua manfaatnya dalam satu langganan Tech in Asia ID+. Kabar baiknya, kami mendukung usahamu untuk bangkit dan bertumbuh lagi dengan harga spesial ID+ sebesar Rp499 ribu dari harga normal Rp688 ribuβhemat Rp189 ribu.
Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
No comments:
Post a Comment