Statista memproyeksikan bahwa brand merogoh kantong sampai US$226 miliar pada 2022 untuk belanja iklan di media sosial saja. Dengan besarnya dana yang harus dikeluarkan oleh perusahaan ternyata efektifitas iklan digital tidak berbanding lurus. Bahkan ketika brand-brand besar seperti P&G dan Chase menghentikan pengeluaran iklan mereka secara besar-besaran, hal ini tidak menimbulkan efek apa-apa terhadap outcome bisnis mereka. Salah satu penyebabnya adalah karena iklan digital bersifat satu arah. Ketika pelanggan melihat sebuah iklan, brand tidak bisa melakukan apa-apa untuk berinteraksi langsung dengan pelanggan. Inilah yang menyebabkan konversi menjadi sulit. Menurut Forbes masa depan periklanan adalah conversational (bersifat percakapan). Jika konsumen sedang mempertimbangkan suatu produk tetapi memiliki pertanyaan setelah melihat iklan maka brand bisa langsung menjawab pertanyaan yang mereka miliki, mereka pun tak ragu lagi untuk membeli. Dengan platform komunikasi yang canggih saat ini pendekatan conversational ini dimungkinkan. Sebagai aplikasi perpesanan paling populer di seluruh dunia dan memiliki 68.8 juta pengguna di Indonesia. WhatsApp Business Platform adalah saluran paling efektif untuk mencapai pelangganmu. WhatsApp Business Platform adalah salah satu platform yang bisa memberi bisnis kemampuan untuk terhubung dengan pelanggan. Kamu bisa memulai percakapan dengan pelanggan dalam hitungan detik, mengirim informasi layanan dan menawarkan tingkat layanan yang dipersonalisasi kepada pelangganmu. Bagaimana WhatsApp Business Platform bisa membantu bisnis dan marketer meningkatkan ROI marketing? Dan bagaimana hal itu dapat dimanfaatkan dan diintegrasikan dengan teknologi internal untuk mengubah situasi bisnis secara siginifikan? Dapatkan insight dan best practice selengkapnya bersama praktisi industri pada 8 September mendatang, diantaranya: Acara ini diselenggarakan secara gratis. Kamu bisa mengunjungi tautan berikut untuk pendaftaran dan informasi selengkapnya. |
No comments:
Post a Comment