Thursday 9 September 2021

Kompetisi Layanan Pesan-Antar Makanan Makin Panas 🔥


Weekly Editorial


 
Hai Vulca,

Sebelum startup teknologi menawarkan layanan pesan-antar makanan, frekuensi saya memesan makanan ke rumah dalam setahun bisa dihitung dengan jari tangan. Setelah Gojek meluncurkan GoFood pada 2015 silam, frekuensinya meningkat jadi beberapa kali dalam sebulan.

Kini, saat pandemi tak kunjung usai, frekuensi pemesanan saya meningkat, hingga ada kalanya di mana saya memesan makanan lewat aplikasi setidaknya satu kali tiap hari.

Peningkatan frekuensi saya mungkin masuk dalam taraf yang cukup ekstrem (baca: boros). Tapi saya tak terlalu merasa bersalah, karena tren di pasar juga menunjukkan peningkatan secara keseluruhan.

Bahkan, menurut riset terbaru yang dilakukan oleh Euromonitor International bekerja sama dengan Grab, nilai transaksi kotor dari bisnis pesan-antar makanan di Asia Tenggara diperkirakan bakal mencapai US$28 miliar (Rp298 triliun) pada 2025 nanti, naik tiga kali lipat dibanding 2020.

Melihat potensi yang sedemikian besar, tak mengherankan bila kemudian sejumlah pelaku industri berduyun-duyun menggarap pasar ini. Langkahnya pun beraneka ragam, mulai dari membangun platform pesan-antar makanan, menyediakan sistem pencatatan dan transaksi restoran, hingga mengelola cloud kitchen di berbagai lokasi strategis.

Bisnis pesan-antar makanan juga jadi andalan Grab untuk meraup penghasilan setelah pandemi melanda. Kenaikan segmen bisnis ini (meliputi makanan, barang, kebutuhan pokok, dsb.) menyumbang hampir setengah dari penghasilannya selama 2020.

Tak berhenti di Grab, para penyedia layanan serupa lainnya pun tak ingin ketinggalan mengambil kue di pasar.

Belum lama ini ShopeeFood baru saja melebarkan sayapnya ke Semarang, tempat saya tinggal. Dengan promosi gencar dan subsidi melimpah lewat penawaran voucer potongan harga, jumlah penggunanya--setidaknya di lingkaran pertemanan saya--melonjak drastis. Saya pun makin sering melihat jaket oranye ShopeeFood berseliweran di jalanan.

Apalagi Sea, induk perusahaan Shopee, baru-baru ini hendak menambah modal hingga Rp89 triliun untuk keperluan ekspansi bisnis. Saya berani bertaruh sebagian dari dana yang terkumpul akan disalurkan untuk akuisisi pengguna, dengan memberi promosi dan potongan harga.

Kalau kamu sama penasarannya dengan saya terkait siapa yang bakal jadi penguasa di layanan pesan-antar makanan Indonesia, kamu bisa menyimak konten kami di bawah ini untuk mendapatkan gambaran besarnya.

Talk to you again next week!


Salam,
Iqbal Kurniawan
Editor-in-Chief, Tech in Asia Indonesia

IN CASE YOU MISSED IT

Ulasan dan kabar seputar industri teknologi dan ekosistem startup yang perlu kamu ketahui:
  1. Segmen bisnis pengiriman sumbang hampir setengah dari penghasilan Grab selama 2020 lalu. Kami membedah bagaimana Grab merancang struktur bisnis pesan-antar makanan (🔒) hingga berada di jalur pasti menuju profit.
  2. Kami membandingkan kinerja saham BUKA (🔒) sebulan terakhir dengan sejumlah perusahaan teknologi berstatus terbuka di Asia Tenggara, dan membicarakan tentang apa yang perlu dilakukan e-commerce itu untuk meningkatkan valuasinya di masa depan.
  3. Ambisi Alami untuk membangun bank digital berbasis syariat (🔒) di Indonesia bakal menghadapi berbagai tantangan. Namun startup fintech itu optimistis bisa jadi pelaku yang diperhitungkan.
  4. Sea Group, induk usaha dari Shopee, hendak menggalang dana tambahan Rp89 triliun dari penerbitan surat-surat berharga. Mau dipakai buat apa uang tersebut?
  5. Rencana Traveloka untuk jadi perusahaan terbuka lewat jalur merger dengan SPAC dikabarkan batal. Antusiasme pasar yang menurun terhadap SPAC disebut jadi alasan perubahan rencana tersebut.

EVENT MENDATANG

  • Startup Arena Pitch Battle Indonesia Semifinals | 15 September 2021
    Jadi saksi perhelatan kompetisi Startup Arena Pitch Battle. Kamu bisa nonton acaranya di sini.

  • Tech in Asia Conference 2021 Virtual | 12-13 Oktober 2021
    Konferensi tahunan startup dan bisnis terbesar dari Tech in Asia. Pelajari bagaimana kiat memanfaatkan tech boom yang tengah terjadi di Asia Tenggara. RSVP gratis dari sekarang.

  • Upskill Fest 2.0 by Tech in Asia ID+ Segera diumumkan
    Buat bisnis & kariermu lebih maju. Serta, tingkatkan kemampuan bisnis, digital, dan kreatifmu. Belajar dari para profesional terbaik di program virtual workshop selama 1 minggu. Selengkapnya cek di sini
Terima kasih karena kamu sudah baca sampai habis. Newsletter mingguan ini dikirim dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia. Sampaikan kritik, saran, dan komentar kamu seputar newsletter kami lewat form ini.

Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email indonesia@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.

Tidak ingin menerima semua email dari kami lagi? Kamu bisa berhenti berlangganan newsletter (tentunya kami bakal sedih!)

No comments:

Post a Comment

[Tips Cuan] Perkaya Menu Restoran anda dengan Knorr Rostip

  Unilever Food Solutions Indonesia   ...