Ada sedikit "angin segar" soal prediksi perekonomian tahun depan. Dalam laporan e-Conomy SEA 2022, Google dan Temasek menyebut bahwa Asia Tenggaraβtermasuk Indonesiaβmenjadi kawasan yang tidak terlalu terdampak krisis mendatang.
Pertumbuhan PDB Asia Tenggara pada 2023 pun diproyeksi menyentuh 4,6 persen, lebih tinggi dibandingkan proyeksi untuk Amerika Serikat dan Eropa (yang hanya sekitar satu persen). Laju inflasi di Asia Tenggara juga diamini relatif terkontrol di kisaran 4,7 persen.
Namun, tetap ada beberapa bisnis yang dirasa pertumbuhannya bakal melambat. Lantas, seperti apa pandangan periset pasar? Apa yang perlu dilakukan oleh pelaku usaha?
Pelaku bisnis model B2C tak perlu panik menjelang 2023. Beberapa hal bisa dilakukan agar usaha tetap bertahan dan tumbuh. Simak analisa lengkapnya di sini.
WeLab berencana membuka franchise bank digital pan-Asia seiring menjamurnya bank digital beberapa tahun terakhir. Bagaimana strateginya untuk Indonesia?
Startup layanan gaji instan seperti Wagely dan Gajigesa raih dukungan investor. Menepis keraguan perusahaan terhadap model bisnis baru ini jadi tantangan.
Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
No comments:
Post a Comment