Berbekal informasi dari media sosial, tim liputan investigasi Kompas menelusuri peredaran oli palsu. Temuan di lapangan amat mencengangkan karena nilainya yang spektakuler. Belum lagi potensi kerugian dari sisi pajak dan tenaga kerja, serta dampak terhadap masyarakat pengguna.
Simak Liputan Investigasi Oli Palsu di Harian Kompas (Kompas.id).
Oli Palsu Dijual Bebas, Konsumen Dirugikan
Pelumas sepeda motor yang diduga palsu telah beredar dan dijual bebas kepada masyarakat. Penjual mengklaim oli palsu tersebut sebagai produk asli. Kondisi ini merugikan konsumen.
Sepeda Motor Baru Tiga Bulan Pun Terpaksa Turun Mesin…
Tidak lama setelah ganti oli, sejumlah sepeda motor mengalami masalah seperti mesin berisik, tarikan gas berat, hingga mogok di jalan. Itu ciri khas mesin motor yang sudah terkena dampak oli palsu.
Sebagian besar pelaku pemalsuan oli yang ditangkap kepolisian berujung pada hukuman ringan saat persidangan. Kondisi ini dinilai tidak memberikan efek jera bagi pelaku.
Menghilangkan Jejak Transaksi dengan Menukar Mobil Boks di Tengah Jalan
Sopir suruhan produsen yang mengemudikan mobil boks bermuatan oli palsu bertemu dengan sopir utusan pembeli yang membawa mobil boks kosong. Di tengah jalan, mereka bertukar mobil.
Oli palsu untuk sepeda motor dari berbagai merek begitu mudah ditemukan di pasaran, baik di bengkel, toko suku cadang, hingga loka pasar. Pembeli kerap tidak menyadari telah membeli oli palsu.
Oli palsu kerap ditemukan beredar dengan meniru label SNI pada kemasan. Regulasi yang telah berjalan seakan tidak dapat membendung peredaran oli palsu itu.
No comments:
Post a Comment