Carsome di tahun 2021 menelan kerugian yang dalam, jumlahnya menembus US$138,6 juta (berkisar Rp2,06 miliar), naik lebih dari 7 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, unicorn platform lokapasar (marketplace) mobil bekas asal Malaysia itu berhasil menggandakan pendapatannya ke angka US$656 juta (sekitar Rp9,76 miliar).
Perusahaan bahkan menyebut bisnisnya di semua pasar "tumbuh kuat", di mana pendapatan dari operasional di Thailand dan Indonesia masing-masing meningkat 332 persen dan 226 persen.
Nah, ternyata upaya dalam "menumbuhkan pasar" itulah yang membuat pos pengeluaran Carsome membengkak. Kira-kira, apa yang terjadi?
Daily Digest dibuat dengan cinta (dan sedikit kafein) oleh tim Tech in Asia Indonesia.
Jangan sampai ketinggalan berita harian seputar industri startup Indonesia. Simpan email halo@techinasia.com ke kontakmu, atau pindahkan email ini ke primary inbox.
No comments:
Post a Comment