Laporan Pendanaan VC di Asia Tenggara 10 Tahun Terakhir Sepanjang 2012-2021 banyak startup asal Indonesia dan Singapura yang meraih pendanaan dari VC. Kini Vietnam dan Filipina mulai menarik perhatian VC. Kami menyajikan gambaran tren pendanaan di Asia Tenggara dalam satu dekade terakhir lewat visual story ini. | | | Data Lengkap Merger dan Akuisisi (M&A) di Asia Tenggara Sejak 2006, Tech in Asia memantau aktivitas merger dan akuisisi (M&A) di Asia Tenggara. Kami menyiapkan artikel ini untuk membuatmu tetap mendapat informasi terkini perihal tren dan capaian terbaru, seiring naiknya jumlah M&A yang terjadi. | | | Startup Marketplace Ini Pakai Pitch Deck Menarik untuk Raih Rp22,7 M Startup marketplace emoji dan stiker MojiLaLa menggunakan pitch deck ini saat berupaya mendapatkan pendanaan awal sekitar Rp22,7 miliar dari Great Oaks Venture Capital dan Betaworks Ventures, serta Partner IVP Dennis Phelps. Kira-kira, apa yang membuat para investor terpikat? | | | - Startup OTA Traveloka kantongi tambahan modal senilai US$300 juta (sekitar Rp4,5 triliun) dari sejumlah investor, termasuk Indonesia Investment Authority (INA). Dana tersebut rencananya digunakan untuk memperkuat neraca keuangan dan membantu perusahaan menjalankan bisnis utama. Selain umumkan pendanaan, Traveloka juga menyampaikan penghentian layanan jasa pesan antar makanan (Traveloka Eats) dan logistik (Traveloka Send). Penutupan lini bisnis itu sebagai langkah untuk kembali fokus di sektor pariwisata.
- Grab Holdings Ltd. akan menghadirkan bank digital di Indonesia dan Malaysia pada tahun 2023. Grab bersama Singtel dan Grup Emtek telah menyampaikan niatnya mengubah Bank Fama International menjadi bank digital. Grab pada paruh kedua tahun 2024 menargetkan bisa mencapai titik impas (break even point atau BEP) berdasarkan EBITDA yang disesuaikan. Raksasa ride-hailing ini juga berharap pendapatannya tumbuh 45-55% yoy pada 2023. Lini bisnis bank digital diproyeksikan menyentuh BEP di tahun 2026.
- Aplikasi peer-to-peer (P2P) lending milik TaniHub Group, TaniFund, hilang dari PlayStore. Head of TaniFund Edwin Setiawan menjelaskan saat ini banyak error dan bug di dalam aplikasi yang mengganggu pengalaman pengguna. Pihaknya tengah melakukan pemeliharaan. Pengguna diimbau untuk mengakses TaniFund lewat situs resmi. Tingkat Keberhasilan Bayar pada hari ke-90 (TKB90) TaniFund hanya 58,3 persen. Tanifund sejauh ini telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp520,6 miliar.
- Mycotech Lab menghimpun US$1,2 juta (sekitar Rp18,2 miliar) dalam pendanaan Pra-seri A. Startup bioteknologi asal Bandung ini akan memanfaatkan modal tersebut untuk membangun laboratorium di Jepang dan Singapura sebagai upaya pengembangan fasilitas riset. Mycotech menghadirkan solusi produksi kulit ramah lingkungan berbasis miselium.
- Bank Mandiri mengkaji opsi untuk melakukan pemisahan bisnis (spin-off) aplikasi Livin' by Mandiri menjadi bank digital. Bank BUMN ini juga mempertimbangkan opsi merger dan akuisisi untuk mengembangkan bank digital, tetapi hal itu belum akan dilakukan.
- Startup makanan dan minuman Teguk resmi membuka gerai pertamanya di New York, Amerika Serikat. Pengelolaan gerai di AS akan dilakukan langsung oleh manajemen. Teguk kini sedang mendekati beberapa calon investor untuk mendukung rencana ekspansi selanjutnya.
- Pertamina—melalui anak perusahaannya Pertamina NRE—dan MDI Ventures meluncurkan dana kelolaan Energy Fund, fokus investasi ke startup bidang energi baru terbarukan. MDI Ventures juga berkomitmen dengan Pupuk Indonesia untuk membentuk Agri Fund, sebagai upaya ekspansi bisnis pangan dan mendukung program ketahanan pangan nasional. MDI Ventures sebelumnya menggandeng Bio Farma untuk membentuk dana kelolaan Bio-Health Fund, fokus investasi di sektor bioteknologi dan layanan kesehatan.
| | | |
No comments:
Post a Comment